Headlines News :

Ahlul Bid'ah Dalam Bahaya




Segala puji hanya milik Allah Jalla Jalaluh , Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , kepada keluarganya , para sahabatnya , dan semua ummatnya yang senantiasa berpegangteguh dengan sunnahnya sampai hari kiamat.

Tidak ada kebahagian , kecuali dengan mengikuti petunjuk Allah Azza Wajalla dan petunjuk Rasul-NYA yang mulia Shallallahu alaihi wasallam , mengikuti petunjuk Alquran dan sunnah , adalah jaminan yang pasti menuju jalan keselamatan , dan langkah yang pasti menyelamatkan dari kesesatan.

Para pembaca yang dirahmati Allah Azza Wajalla...

Sebelumnya kami sebutkan sebagai mukaddimah , dalil keutamaan dan wajibnya kita menerima apa yang telah datang dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan meninggalkan larangan-larangan Beliau.

Allah Subhanahu Wata'ala Berfirman :

وما ءاتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا ( الحشر : 7 )
"Apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu , terimalah dia , dan apa-apa yang dilarangnya bagimu , maka tinggalkanlah.(Qs.Al-Hasyr : 7)

Kemudian Hadits yang ma'ruf dari sahabat yang mulia Al-'Irbadh Ibnu Sariyah , hadits wasiat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam , yang membuat hati para sahabat bergetar dan airmata mereka bercucuran , Rasulullah mewasiatkan :

"....فعليكم بسنتي وسنةِ الخلفاءِ المهديّين الراشدين تمسّكوا بها، وعَضّوا عليها بالنواجذِ، وإياكم ومحدثاتِ الأمورِ فإنَّ كلَّ محدثةٍ بدعةٌ، وكلَّ بدعةٍ ضلالةٌ "

Wajib bagi kalian (berpegang teguh pent) dengan sunnahku dan sunnah para Khulafa yang telah mendapat petunjuk setelahku genggamlah ia , gigitlah ia dengan gigi geraham , dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru , karena setiap yang baru (dalam agama ini pent) adalah bid'ah  , dan siap bid'ah  menyesatkan. (hadits shahih , lihat kitab shahih Abi Dawud no 4607 dan shahih At-Tirmidzi no 2676 karya Syaikh Albani)

Wahai saudaraku…

Ingatlah terus pusaka warisan baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

 قال النبي صلى الله عليه وسلم : تركتُ فيكم شيئَينِ ، لن تضِلوا بعدهما : كتابَ اللهِ ، و سُنَّتي
( صححه الألباني في الجامع الصحيح 2937)

" Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara , tidak akan tersesat kalian setelahnya , kitab Allah (Alqu'an) dan sunnahku .( dishahihkan oleh Syaikh Albani, lihat aljami' As-shahih no 2937)

Rasulullah memberitakan kabar gembira , semua ummatnya akan masuk surga , mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh dan taat terhadap sunnahnya , Beliau bersabda :

كلُّ أمتي يدخلون الجنةَ إلا من أبى . قالوا : يا رسولَ اللهِ ، ومن يأبى ؟ قال : من أطاعني دخل الجنةَ ، ومن عصاني فقد أبى (رواه البخاري 7280)

" Semua ummatku akan masuk surga , kecuali orang-orang yang membangkang , para sahabat bertanya : siapakah orang yang membangkang itu wahai Rasulullah? Beliau jawab : " siapa yang taat kepadaku akan masuk surga , dan siapa yang bermaksiat kepadaku (tidak patuh dengan sunnahku pen) dialah orang yang membangkang. (HR Bukhari no 7280)

Hadits ini juga merupakan ancaman neraka bagi mereka yang tidak patuh terhadap sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Bahaya melakukan bid'ah

Orang yang tidak patuh terhadap sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bermacam-macam , diantaranya kelompok-kelompok yang melakukan bid'ah dalam aqidah seperti bid'ahnya Murji'ah , Jahmiyyah , Mu'tazilah ,Syi'ah Rafhidhah , Alhululiyah dan kelompok-kelompok sesat lainnya , kemudian bid'ah dalam ibadah dan muamalah  , nas alullaha Assalaamah.

Karena besar bahayanya bid'ah , maka pastaslah Rasululah shallallahu alaihi wasallam mengatakan:

إنَّ الله حجب التَّوبةَ عن كلِّ صاحبِ بدعةٍ حتَّى يدعَ بدعتَه 
 (صحيح الترغيب 54)

"Allah telah menutup taubat dari setiap pelaku bid'ah sampai mereka meninggalkan bid'ahnya" (Hadits shahih,lihat shahih At-Targieb karya  Syaikh Albani 54).


1-Semua bid'ah dalam agama adalah sesat 

Sebuah pernyataan tegas melalui lisan Nabi yang mulia Muhammad Shallallhu alahi wasallam .

"إيَّاكم و محدَثاتُ الأمورِ ، فإنَّ شرَّ الأمورِ محدثاتُها ، و إنَّ كلَّ محدثةٍ بدعةٍ و إنَّ كلَّ بدعةٍ ضلالةٌ "
( تخريج كتاب السنة للشيخ لألباني الرقم : 25)

"Jauhilah perkara-perkara yang baru , sesungguhnya seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan , setiap yang baru itu adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah kesesatan" (hadits shahih, lihat kitab; takhrij kitab As-Sunnah , karya syaikh Albani no 25).

Jadi sangat aneh ketika mendengar sebagian kiyai dan juru dakwah , mengatakan : tidak semua bid'ah itu sesat , bid'ah itu ada juga yang hasanah , sembari mencontohkan ; tahlilan , selametan , maulidan , nisfu sya'banan ,  dan sederet ritual ibadah yang tidak pernah dianjurkan dalam agama , Allahul musta'an.
Mereka beralasan : 

-          Tahlilan itu kan baik kita berkumpul berdzikir mengucapkan"Laa ilaaha Illallah"
-          Maulidan kan baik disitu kita peringati kelahiran baginda Rasul , kita membaca sejarah Nabi Shallallahu alaihi wasallam.
-          Selametan kan baik , kita menghadiahkan pahala dzikir dan bacaan alquran kepada mayit.

Kita katakan : 

-          Wahai saudaraku apakah Rasulullah tidak mengetahui tahlilan seperti yang kalian lakukan , jika itu baik , kenapa beliau tidak melakukannya , apakah anda lebih mengetahui ini daripada rasulullah?!.
-          Apakah Rasulullah memerintahkan untuk merayakan hari kelahirannya ?! ataukah anda hanya ikut-ikutan orang-orang nashrani yang merayakan hari Isa Almasih?!.
-          Wahai saudaraku …banyak dari keluarga Rasulullah yang meninggal mendahului beliau diantaranya, istri Beliau Khadijah , Putra Beliau Ibrahim , paman Beliau Hamzah semoga Allah meridhai semuanya , tidak ada satupun yang beliau buatkan acara selametan , pada hari ke 7,40,100 ,1000 dan seterusnya , apakah beliau tidak mengetahui ini kebaikan seperti pikiran anda?! Ataukah anda telah mengungguli ilmu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam?!

2- Agama tidak dibangun diatas persangkaan baik

Anggapan baik menurut akal kita  , tidak langsung menjadikan ibadah yang kita lakukan itu baik , terkecuali setelah cocok atau sesuai dengan Alquran dan Sunnah.

Karenanya Amirul Mukminin 'Ali Radhiyallahu 'anhu menegaskan :

لو كانَ الدِّينُ بالرَّأيِ لَكانَ أسفَلُ الخفِّ أولى بالمسحِ مِن أعلاهُ، وقد رأيتُ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ يمسَحُ على ظاهرِ خُفَّيهِ ( صحيح أبي داود , الألباني : 162)

"Kalau saja agama ini hanya sebatas akal pikiran  , semestinya bagian bawah khuf lebih pantas diusap dari bagian atasnya , sungguh saya telah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengusap bagian atas kedua khufnya" (Hadits shahih , lihat kitab Shahih Abi Dawud karya Syaikh Albani no 162) 

Syaikh Al'allamah Ahli Hadits yang dizaman ini Abdul Muhsin Al'Abbad hafidzahullah dalam syarh Hadits Arba'in An-nawawiyah mengatakan : Telah dikabarkan dari Abdullah Bin Umar , semoga Allah meridhai keduanya  ia mengatakan :
كل بدعة ضلالة وإن رآها الناس حسنة

"Setiap Bid'ah itu sesat walaupun manusia menganggapnya baik".

Beliau (Syaikh Abdul Muhsin) juga mengatakan : Dan Imam Malik Rahimahullah mengatakan : 

من زعم أن في الإسلام بدعة حسنة فقد زعم أن محمداً خان الرسالة؛ لأن الله تعالى يقول :
 
Siapa yang beranggapan dalam islam ada bid'ah hasanah , maka dia telah menganggap Muhammad Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menghianati risalah ,  karena Allah telah berfirman :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِينًا (المائدة : 3)

"Pada hari ini aku sempurnakan untuk kalian agama kalian , aku sempurnakan nikmatku kepada kalian dan Aku ridha islam sebagai agama kalian"(Qs:Almaidah 3)
Lalu Imam Malik melanjutkan:
ما لم يكن يومئذ ديناً لا يكون اليوم ديناً
"apa saja yang tidak termasuk agama pada hari itu , maka pada hari ini juga tidak menjadi agama".

Maka jelaslah besarnya jarimah atau kejahatan berbuat bid'ah dalam agama, yaitu pelakunya menganggap bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidaklah sempurna menyampaikan risalah islam , anggapan apakah yang lebih keji dari ini!!!

3- Iblis lebih senang kepada pelaku bid'ah dibanding pelaku maksiat

Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah mengatakan :

قال وسمعت يحيى بن يمان يقول سمعت سفيان يقول : البدعة أحب إلى إبليس من المعصية المعصية يتاب منها والبدعة لا يتاب منها

Ali bin Ja’d mengatakan bahwa dia mendengar Yahya bin Yaman berkata bahwa dia mendengar Sufyan (ats Tsauri) berkata, “Bid’ah itu lebih disukai Iblis dibandingkan dengan maksiat biasa. Karena pelaku maksiat itu lebih mudah bertaubat. Sedangkan pelaku bid’ah itu sulit bertaubat (Diriwayatkan oleh Ibnu Ja’d dalam Musnadnya no 1809 dan Ibnul Jauzi dalam Talbis Iblis hal 22) 

4- Ancaman neraka bagi pelaku bid'ah

 Beliau Shallallahu alaihi wasallam bersabda :

كلُّ أمتي يدخلون الجنةَ إلا من أبى . قالوا : يا رسولَ اللهِ ، ومن يأبى ؟ قال : من أطاعني دخل الجنةَ ، ومن عصاني فقد أبى (رواه البخاري 7280)

" Semua ummatku akan masuk surga , kecuali orang-orang yang membangkang , para sahabat bertanya : siapakah orang yang membangkang itu wahai Rasulullah? Beliau jawab : " siapa yang taat kepadaku akan masuk surga , dan siapa yang bermaksiat kepadaku (tidak patuh dengan sunnahku pen) dialah orang yang membangkang. (HR Bukhari no 7280)

5-  hitamnyaWajah-Wajah Ahlul bid'ah  dineraka

Bagaimanapun putihnya wajah-wajah Ahlul bid'ah didunia ini , adapun diakherat kelak maka wajah mereka berubah menjadi hitam muram , Allah Azza Wajalla berfirman : 

( يوم تبيض وجوه وتسود وجوه .....آل عمران : 106)
"pada hari itu (hari kiamat) wajah akan putih berseri-seri , dan wajah akan hitam muram…."(Qs Ali 'Imran ayat 106).

Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu sahabat yang mulia , terkenal sebagai Turjumanul Qur'an (Ahli tafsir Alqur'an) mengatakan :
 
يعني يوم القيامة , حين تبيض وجوه أهل السنة والجماعة وتسود وجوه أهل البدعة والفرقة

"Pada hari kiamat hari itu akan putih berseri wajah-wajah Ahlus Sunnah Waljama'ah dan akan hitam muram wajah-wajah Ahlul Bid'ah dan kelompok-kelompok yang menyimpang. (lihat Tafsir Ibnu Katsir hal : 298 cet Darul Ma'rifah)

6- Teriakan Ahlul bid'ah dineraka

Kita memohon kepada Allah Azza Wajalla agar kita dijauhkan sajauh antara masyriq dan magrib dari perkara bid'ah ini , ya itulah hukuman bagi mereka yang hanya mengikuti hawa nafsunya , yang selalu menuhankan dan mendahulukan tokoh , kiyai pemuka-pemuka masyarakat dan nenek moyang dalam agama mereka , berpaling dari panutan contoh suri tauladan Nabi yang mulia Muhammad shallallahu alaihi wasallam , pada ahirya dineraka kelak mereka menyesal berteriak " kalau saja dulu kami mentaati Allah dan Rasul-NYA , kami dulu hanya mentaati pemimpin-peminpin dan pembesar-pembesar kami lalu mereka meyesatkan kami, ya Tuhan kami timpakan kepada mereka dua kali lipat adzab-MU…….."
Allah Ta'ala berfirman :

يوم تقلب وجوههم في النار , يقولون يا ليتنا أطعنا الله وأطعنا الرسولا (66) وقالوا ربنا إنا أطعنا سادتنا وكبراءنا فأضلون السبيلا (67) ربنا ءاتيهم ضعفين من العذاب  والعنهم لعنا كبيرا (68)

"Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan didalam neraka , mereka berkata : alahkah baiknya dulu kita mentaati Allah dan taat pula kepada Rasul (66) dan mereka berkata : Ya Tuhan kami , sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami , lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar) (67) Ya Tuhan kami timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat  dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar . (Qs. Al-Ahzab 66-68).

Inilah artikel ringkas tentang besarnya bahaya melakukan bid'ah , ahirnya kami memohon kepada Allah Azza wajalla semoga kita dijauhkan dari perkara bid'ah ini , dan meneguhkan kita diatas sunnah nabi-NYA Shallallahu alaihi wasallam.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم , والله تعالى أعلم


  Abu Nawwaf Akhyar Rosyidi

    Thaif  9 Sya'ban 1434 H.

Share this article :

Posting Komentar

Komentar para pembaca yang baik dan membangun sangat kami harapkan dan atas kunjungannya kami ucapkan Jazakumullohu Khoiron.

 
Copyright © 2011. Abu Nawwaf Rosyidi - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger