skip to main |
skip to sidebar
=======================================================================================
IMAM NAWAWI -rohimahulloh- (w 676) juga disinyalir
terpengaruh PAHAM WAHABI, karena perkataan beliau berikut ini:
لا يجوز أن يطاف بقبره صلى الله
عليه وسلم، ويكره إلصاق الظهر والبطن بجدار القبر، قاله أبوعبيد الله الحليمي
وغيره. قالوا: ويكره مسحه باليد وتقبيله، بل الأدب أن يبعد منه كما يبعد منه لو
حضره في حياته صلى الله عليه وسلم.
هذا هو الصواب الذي قاله العلماء
وأطبقوا عليه، ولا يغتر بمخالفة كثيرين من العوام وفعلهم ذلك، فإن الاقتداء والعمل
إنما يكون بالأحاديث الصحيحة وأقوال العلماء، ولا يلتفت إلى محدثات العوام وغيرهم
وجهالاتهم... ومن خطر بباله أن المسح باليد ونحوه أبلغ في البركة، فهو من جهالته
وغفلته، لأن البركة إنما هي فيما وافق الشرع، وكيف يبتغى الفضل في مخالفة الصواب؟!
TIDAK BOLEH bertowaf di KUBURAN nya Nabi
-shollallohu alaihi wasallam-, dan tindakan MENEMPELKAN punggung dan perut ke
DINDING KUBURAN beliau adalah perbuatan yg DIBENCI. Itulah yang dikatakan oleh
Abu Ubaidillah al-Halimi dan ulama yang lainnya.
Mereka juga mengatakan: "DIBENCI pula MENGUSAP
kuburan itu dengan TANGAN dan menciumnya. Namun yang sesuai dengan adab /
tatakrama adalah dengan menjauh dari kuburan beliau, sebagaimana hendaknya ia
menjauhkan badannya bila ia mendatangi beliau saat masih hidup.
INILAH TINDAKAN YANG BENAR, yang dikatakan oleh
PARA ULAMA, dan mereka SEPAKAT DALAM HAL INI.
Dan janganlah TERGODA dengan banyaknya orang-orang
AWAM yang menyelisinya, dan (jangan tergoda pula) oleh kelakuan mereka itu!
Karena mengikuti dan mengamalkan sesuatu itu HANYALAH dengan dasar
HADITS-HADITS YANG SHOHIH dan perkataan para ulama. Dan jangan tergoda oleh
bentuk-bentuk kebodohan dan perkara-perkara (bid'ah) yg diada-adakan oleh
orang-orang AWAM.
Barangsiapa TERBETIK di benaknya, bahwa MENGUSAP dengan
tangan dan tindakan yg semisalnya LEBIH MENDATANGKAN BERKAH, maka itu merupakan
kebodohan dan kelalaiannya. Karena KEBERKAHAN, HANYALAH dalam hal yang SESUAI
SYARI'AT, bagaimana suatu keutamaan dicari dalam hal yang MENYELISIHI
KEBENARAN?! [Kitab al-Majmu', karya Imam Nawawi, 8/275]
=====
WAHABI kah Imam Nawawi?! atau SYAFI'I kah mereka yg
dituduh wahabi?
Dari facebook sahabat kami Al-Ustadz Musyaffa' MA.
Posting Komentar
Komentar para pembaca yang baik dan membangun sangat kami harapkan dan atas kunjungannya kami ucapkan Jazakumullohu Khoiron.