Headlines News :

Sikap Yang Benar , Ketika Mendengar Kabar Meninggalnya Ahlul Bid'ah



Segala puji hanya kembali kepada Allah Jalla Jalaluh , Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasul yang mulia  -Shallallahu alaihi wasallam - , kepada keluarganya , para sahabatnya , dan orang-orang yang senantiasa diatas sunnahnya.

Para pembaca yang dirahmati Allah Azza Wajalla…
Seorang muslim yang berada diatas Al-haq tentunya sebagaimana ia bersedih ketika mendengar kabar wafatnya para Ulama  Ahlus Sunnah dan para Da'i di jalan Allah , maka hendaknya  ia senang ketika mendengar kabar meninggalnya Ahlul bid'ah , terlebih jika yang meninggal itu adalah para tokoh dan pendekar-pendekarnya Ahlul Bid'ah , karena dengan meninggalnya , terhentilah pena-pena mereka , pemikiran-pemikiran mereka yang selalu menipu manusia .

Lihatlah sikap Para Salaf ,  mereka tidak hanya mewanti-wanti dari ajaran Ahlul Bid'ah ketika mereka masih hidup , bahkan setelah meninggalpun mereka jelaskan keadaan orang-orang Ahlul Bid'ah , dan disaat tokoh Ahlul Bid'ah  meninggal mereka saling mengabarkan dan bergembira dengan kematianya.
Dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengatakan untuk mereka-mereka ini :

" والعبدُ الفاجرُ يَستريحُ منه العبادُ والبلادُ، والشجرُ والدَّوابُّ "
" Adapun (kematian pent) seorang yang fajir , akan merasa bebas darinya para hamba , Negara , pepohonan dan binatang-binatang " (HR. Bukhari no 6512 dan Muslim No 950 )

Ketika tersebar kabar dipasar tentang meninggalnya Almuraysi (Ad-Dhal) dan Bisyr Ibnu Al-Harits merka mengatakan : " kalau bukan karena ia adalah orang yang sudah terkenal , maka ini adalah saatnya untuk bersyukur dan sujud , segala puji bagi Allah yang telah menhabisi hidupnya " (lihat kitab ; Tarikh Bagdad , 7/66 dan Lisanul Mizan 2/308).

Dikatakan kepada Imam Ahmad Rahimahullah : Apakah seseorang senang dengan apa yang menimpa para pengikut Ibnu Abi Duaad mendapatkan dosa ? beliau menjawab : Siapa yang tidak senang dengan ini ?! (lihat kitab As-Sunnah li Al-Khallal , 5/121).

Salamah Bin Syubaeb mengatakan : ketika saya bersama Abdur Razzaq ( yaitu As-Shan'any) datanglah kabar kematian Abdul Majied , lalu beliau (Abdur Razzaq)  mengatakan: Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan ummat Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dari Abdul Majied (lihat kitab ; Siyar A'lam An-Nubalaa' 9/435) . Abdul majied dia adalah Ibnu Abdil Aziz Bin Abi Rawwad , dan dia adalah seorang tokoh Murji'ah.


Ketika datang kabar kematian Wahab Al-Qurasy - dia adalah seorang yang sesat dan menyesatkan - dihadapan Abdurrahman Ibnu Mahdi , beliau berkata : Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan kaum muslimin darinya . (lihat kitab ; Lisanul Mizan Karya Ibnu Hajar ,  8/402).

Kemudia Alhafidz Ibnu Katsir dalam kitabnya ( Albidayah Wannihayah 12/338) beliau mengabarkan tentang kematian salah seorang tokoh ahlul bid'ah beliau mengatakan : Allah telah membebaskan kaum muslimin darinya pada tahun ini bulan Dzulhijjah dia dikuburkan ditempatnya , kemudian dipindahkan ke pekuburan Quraisy , segala pujibagi Allah , ketika dia meninggal orang-orang Ahlus Sunnah sangat senang , tidaklah kalian menjumpai mereka terkecuali mereka memuji Allah.

Inilah sikap para Ulama Salaf ketika mendengar kematian tokoh-tokoh Ahlul Bid'ah , akan tetapi terkadang ada sebagian orang berhujjah dengan apa yang di nukilkan oleh Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab (Madarij As-Salikin , 2/345) tentang sikap gurunya (Ibnu Taimiyah) ketika dikabarkan oleh muridnya dengan kematian musuhnya , ia (Ibnu Qoyyim) menceritakan : suatu hari aku datang mengabarkan kepadanya tentang kematian musuh besar ,dan orang yang paling menyakiti beliau , lalu beliau membentak dan mengingkariku dan beristirja' (mengucapkan : Inna Lillahi Wa inna Ilaihi Raji'uun pent) lalu beliau dengan cepat berdiri dan pergi kerumah keluaga yang ditinggal menta'ziahi mereka dan mengatakan kepada mereka : sayalah  yang menggantikan tempatnya bagi kalian………), siapa saja yang memperhatikan ini , maka sungguh tidak ada yang bertentangan dalam dua perkara ini , yang ini termasuk kelapangan dadanya Ibnu Taimiyah , maka beliau tidak serta merta untuk membela dirinya , karenanya ketika muridnya datang mengabarkan kematian orang yang paling memusuhi dan menyakitinya , justru beliau melarang dan mengingkari muridnya , karena muridnya disini menampakkan senangnya dihadapan gurunya dengan kematian musuh , dan bukan senang karena kematian salah seorang tokoh dari Ahlul bid'ah .
Kita memohon kepada Allah Azza Wajalla agar menjadikan kita senang dengan kematian orang-orang yang menyeru kepada bid'ah yang menyesatkan , kita memohon juga semoga Allah senantiasa menampakkan kepada kita kebenaran dan diberikan hidayah untuk mengikutinya , kita memohon Kepada Allah agar menampakkan kepada kita kebathilan dan diberikan taupiq untuk menjauhinya , kita memohon semoga Allah Azza Wajalla menetapkan kita diatas agama-NYA diatas kitab-NYA dan sunnah Nabi-NYA Shallallahu alaihi wasallam , sampai kita menjumpai-NYA. 


diterjemahkan dengan sedikit perubahan dari karya tulis yang berjudul :
"الموقف الشرعي الصحيح من وفاة أهل البدع والضلال"
(البوطي، مثالاً)
Ditulis oleh : Alwi Bin Abdil Qadir As-Saqqof ( yang dicantumkan di  www.dorar.net)

Semoga bermanfaat dan jadi tambah ilmu

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والله تعالى أعلم







Share this article :

Posting Komentar

Komentar para pembaca yang baik dan membangun sangat kami harapkan dan atas kunjungannya kami ucapkan Jazakumullohu Khoiron.

 
Copyright © 2011. Abu Nawwaf Rosyidi - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger