Headlines News :

Nasihat Dua Ulama’ Rabbani Tengtang Keutamaan 10 Hari Terahir Bulan Ramadhan


Nasihat Fadhilatu As-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

10 terahir bulan ramadhan didalamnya terdapat keutamaan yang sangat besar , karena itulah Nabi Shallallahu alaihi wasallam menghususkannya dengan I’tikaf dan memenuhinya dengan shalat malam , beliau bangunkan keluarganya , didalamnya terdapat lailatul qadr yang lebih baik dari 1000 bulan , maka tidaklah pantas bagi manusia membuang-buang waktunya dengan keliling kepasar ini dan itu atau begadang dirumah sampai ia terlewatkan dari mendapatkan kebaikan yang sangat besar ini , dahulu Nabi Shallallallahu alaihi wasallam I’tikaf 10 hari pertama , kemudian 10 hari pertengahan karena mengharap lailatul qadr , kemudian dikatakan kepada beliau : sesungguhnya (lalilatul qadr) itu ada pada 10 terahir , maka beliau I’tikaf pada 10 terahir demi mengharap malam yang agung ini .
Maka aku sarankan kepada saudara-saudaraku untuk memperhatikan shalat dimalam-malam ini  bersama imam janganlah mereka keluar terkecuali setelah imam selesai dari shalatnya , karena dengan itulah mereka dituliskan mendapatkan nilai shalat semalam suntuk .


Nasihat Samahatu As-Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah :

Petanyaan :

Bila aku ingin menghidupkan malam-malam 10 terahir ramadhan kapankah saya mulai menghidupkannya?

Jawaban :

Mulailah setelah shalat isya’ karena dahulu Nabi Shallallahu alaihi wasallam menghidupkan 10 terahir ramadhan semuanya , sebagaimana ‘Aisyah semoga Allah meridhainya mengabarkan : dulu Nabi shallallahu alaihi wasallam bila masuk 10 terahir , Beliau hidupkan malamnya , Beliau bangunkan keluarganya bersemangat dan beliau kencangkan sarungnya , inilah yang afdhal bila dimudahkan , dan bila ingin tidur sedikit untuk lebih semangat atau menguatkan badan , maka ini tidak apa-apa , adapun bagi yang mampu menghidupkan malamnya (sepenuhnya)dengan bertaqarrub inilah yang sunnah , yaitu dengan shalat , membaca alqur’an , berdo’a dan beristigfar .

Moderator menyelipkan masukan : Bisakah samahatu As-Syaikh menyebutkan tanggalnya , mungkin itu maksudnya wahai samahatu as-syaikh?
Assyaikh : seperti tanggal 21,23…..

Yang sunnah adalah menghidupkan 10 terahir semuanya , inilah yang sunnah , bila manusia menghidupkan malam-malam ganjilnya 21,23,25,27,29 ini juga tidak apa-apa , tapi yang lebih utama dia hidupkan semua malamnya , dan malam-malam yang ganjil ini lebih utama untuk dihidupkan ini yang lebih diharapakan padanya lailatul qadr sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

التمسوها في كل وتر
Carilah (lalilatul qadr) itu pada malam-malam ganjil

Dalam sebagian riwayat menyebutkan :
التمسوها في العشر الأواخر

Carilah ( lailatul qadr ) pada 10 terahir


Tapi malam-malam ganjil adalah malam-malam yang lebih diharapkan yaitu malam tanggal 21,23,25,27,29 dan yang paling diharapkan adalah pada tanggal 27 bila 10 terahir dimulai dari 21



Sumber :


نصيحة قصيرة من الشيخين ابن باز وابن عثيمين رحمهما الله عن فضل العشر اﻷواخر من رمضان (صوتا وكتابة)
http://www.safeshare.tv/w/feUlJrHxFS

Alih Bahasa : Abu Nawwaf Akhyar Rasyidi
Thaif 23/9/1436H
Share this article :

Posting Komentar

Komentar para pembaca yang baik dan membangun sangat kami harapkan dan atas kunjungannya kami ucapkan Jazakumullohu Khoiron.

 
Copyright © 2011. Abu Nawwaf Rosyidi - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger