Setelah Imam Al As’ary membawakan Hujjah dalil-dalil bahwa Allah Azza Wajalla maha tinggi berada diatas ‘Arasy , lalu BELIAU MENGATAKAN :
Orang-orang mu’tazilah , jahmiyyah , dan haruriyah mengatakan bahwa firman Allah :
الرحمن على العرش استوى (طه:٥)
Bermakna ISTAULA , MALAKA, QOHARO , sesungguhnya Allah dimana-mana , mereka mengingkari Allah diatas ‘Arasy - sebagaimana ini adaalah madzhab Ahlul Haq -
Mereka berpendapat bahwa ISTIWA (tinggi berada diatas) ini maknanya adalah Alqudrah (berkuasa) .
Bila demikian seperti yang mereka katakan , maka tidak akan ada bedanya ‘ARASY dengan BUMI YANG ketujuh (yang paling bawah) karena Allah menguasai segala sesuatu , Allah menguasai bumi , menguasai rerumputan dan semua yang ada dibumi , maka jika Allah BERSEMAYAM DIATAS ARASY diartikan MENGUASAI ARASY , dan DIA Allah Azza Wajalla menguasai segala sesuatu , maka akan menjadi sama makna Allah menguasai ‘Arasy , bumi , langit , rerumputan , dan kotoran-kotoran , karena Allah Berkuasa atas segalanya .
Dan bila demikian bahwasanya Allah berkuasa atas segalanya , padahal tidak boleh satupun dari seorang muslim mengtakan :
Sesungguhnya Allah menguasai rumput , menguasai tempat kotoran , maha tinggi Allah dan maha besar Allah dari ucapan ini , MAKA BILA DEMIKIAN JADI TIDAK BOLEH MENJADIKAN ISTIWA’ (BERSEMAYAM) diatas ‘ARASY DIARTIKAN MENGUASAI yang makna ini adalah menyeluruh pada segala sesuatu .
Maka WAJIB menjadikan MAKNA ISTIWA (tinggi berada diatas) ini adalah husus bagi ‘ARASY dan bukan untuk segala sesuatu .
Lihat kitab beliau (Imam Al Asy’ary) Al ibanah ‘an ushul Ad diyanah , hal 98 cet maktabah dar albayan .
Abu Nawwaf Rasyidi
Rabu 16/4/1439
Makkah Almukarramah
Posting Komentar
Komentar para pembaca yang baik dan membangun sangat kami harapkan dan atas kunjungannya kami ucapkan Jazakumullohu Khoiron.