Headlines News :

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam adalah Figur dalam membangunkan keluarganya shalat malam.




عن حسين بن علي  , أن علي بن أبي طالب  أخبره : أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ طَرَقَهُ وفاطمةَ بنتَ النبيِّ عليهِ السلامُ ليلةً ، فقال : ألا تُصلِّيانِ . فقلتُ : يا رسولَ اللهِ ، أَنْفُسُنَا بيدِ اللهِ ، فإذا شاءَ أن يبْعثنا بعثنا ، فانصرفَ حينَ قُلنا ذلكَ ولم يرجعْ إليَّ شيئًا ، ثم سمعتُهُ وهو مُوَلٍّ ، يضربُ فَخِذَهُ ، وهو يقولُ : { وَكَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيٍء جَدَلًا ( .

Ali radhiallahu 'anhu menceritakan kepada putranya Husaen bin Ali
Suatu malam datanglah Nabi yang mulia Shallallahu alaihi wasallam mengetuk pintu rumah  dan mengatakan : tidakkah kalian berdua (Ali dan Fatimah) bangun shalat ? , aku menyahut : Wahai Rasulullah , jiwa-jiwa kami ditangan Allah , jika IA berkehendak membangunkan kami , IA bangunkan , maka Rasulullah pergi setelah kami mengucapkan itu dan tidak menimpali kami sedikitpun , lalu aku mendengar beliau berpaling sambil memukul pahanya dan mengatakan  :
وكان الإنسان أكثر شيء جدلا ( الكهف : 54)
"manusia adalah mahluk yang paling banyak membantah"
(lihat shahih Bukhari no 1127 dan Muslim no 775)

Faidah penting dari Syaikh Bin Baz Rahimahullah  mengenai hadits ini , beliau mengatakan :

-         Jawaban Ali Radhiyallahu 'anhu ini tidak sesuai  , sebaiknya yang lebih mudah ia katakan : kita akan lakukan insya Allah , atau jawaban lain yang lebih sesuai dari jawabannya " jiwa kita ditangan Allah jika IA berkehendak membangunkan kami IA bangunkan" , hendaklah manusia bila ia dianjurkan melakukan sesuatu , seperti anjuran Nabi : hendaklah kalian berdua bangun shalat , yakni bangun untuk tahajjud , seharusnya jawabannya dengan baik dan lembut , dengan mengatakan misalnya : ya insya Allah kami lakukan , tapi Ali saat itu tidak mampu cepat bangun dari tidurnya , sehingga ia menjawab dengan kalimat ini yaitu BERHUJJAH DENGAN TAKDIR.
-         Faidah penting dari hadits ini , hendaklah seorang pemimpin atau orang yang paling besar dalam keluarga memperhatikan keluarga sekitarnya sampai dalam masalah ibadah sunnah sekalipun , begitu juga kepada orang lain yang merupakan kerabatnya maka hendaklah ia datangi waktu malam , ia berikan semangat kepada mereka untuk melakukan amal shalih , walaupun itu bukan ibadah wajib , dan tentu ini adalahbagian dari bentuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa.
(Lihat kitab alfawaid al 'ilmiyyah minad durus Albaziah jilid 5 hal :29-30)

Share this article :

Posting Komentar

Komentar para pembaca yang baik dan membangun sangat kami harapkan dan atas kunjungannya kami ucapkan Jazakumullohu Khoiron.

 
Copyright © 2011. Abu Nawwaf Rosyidi - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger