Kurenungi
keadaan manusia , kudapati mereka dalam keadaan yang mengherankan ,sampai saja
kupastikan akalnya telah rusak!
Itu
karena ia telah mendengar peringatan
yang mengingatkan kepadanya akan akhirat , ia mengetahui sungguh peringatan itu
benar , lalu ia menangis teringat atas kelalaiannya selama ini , dan ber'azam
untuk kembali menjadi baik , ternyata ia lambat memenuhi apa yang telah ia
'azamkan , bila dikatakan kepadanya : apakah engkau meragukan ancaman dari
dosa-dosa itu , ia menjawab : tidak demi Allah .
kalau
begitu cepat lakukan kebaikan!
kemudian
ia berniat diatas kebaikan , tapi ternyata masih saja ia tidak melakukan
kebaikan , bahkan lebih condong kepada lezatnya sebuah dosa yang diharamkan ,
padahal ia mengetahui itu dilarang!
perihal
ini sama seperti yang terjadi pada tiga orang yang terlambat , sampai tidak
jadi ikut berperang , padahal mereka tidak ada 'udzur , dan mereka mengetahui
buruknya sikap yang dilakukan , maka seperti itu juga setiap pelaku maksiat
yang lalai lambat dalam bertaubat.
lalu
kupikirkan apa sebabnya , padahal apa yang diyakini sudah benar , tapi kenapa
selalu lambat untuk menjadi baik.
Ternyata
kudapati sebabnya ada tiga hal :
1. PERHATIAN CEPAT
PADA LINTASAN HAWA NAFSU , karena kalau sudah perhatian pada hawa nafsu maka
pikiran akan tersibukkan bagaimana cara mendapatkannya agar puas.
2.MENUNDA-NUNDA
DALAM BERTAUBAT , kalau sekiranya akalnya sadar , akan akibat menunda-nunda ,
yang bisa saja ia mati dan taubat belum ia dapatkan! .
DAN
yang mengherankan , orang yang baru saja , belum berlalu satu jam dalam keadaan
sangat sadar , tapi TETAP SAJA tidak beramal dengan sungguh , itulah hawa nafsu
, menengnggelamkan angan-angan.
dan
sungguh pembawa syari'at yaitu Nabi shallallahu alaihi wasallam telah
mengingatkan : "Shalatlah dengan
shalat perpisahan" (HR . Ahmad dan Ibnu Majah) ini adalah obat terahir untuk jenis penyakit
ini , karena orang yang merasa tidak akan ada sholat lagi yang bisa ia lakukan
tentu ia akan sangat bersungguh-sungguh .
3. MENGHARAPKAN
RAHMAT (Allah) , pelaku maksiat kadang mengatakan : Rabku penyayang! dan dia
lupa bahwa Allah adzabnya juga sangat pedih !!, kalau saja ia mengetahui rahmat
Allah bukanlah kelemahan karena hukuman Allah pasti berlaku - sungguh DIA
memerintahkan dipotongnya tangan bila mencuri 5 qirath , kalau ia mengetahui
ini tentu sejatinya ia akan bersungguh-sungguh dalam bertaubat .
مختصر صيد الخاطر : 93-94
Alih bahasa : Abu Nawwaf
Posting Komentar
Komentar para pembaca yang baik dan membangun sangat kami harapkan dan atas kunjungannya kami ucapkan Jazakumullohu Khoiron.