Cara yang benar dalam menasehati pemimpin

Alhamdulillah Wassholatu wassalamu 'Ala Rosulillah

Ada beberapa cara menasehati pemimpin yang sesuai denga syara' diantaranya ;

• Mendoakan mereka untuk kebaikan dan istiqomah ; Termasuk dari sunnah mendoakan para pemimpin ummat islam terutama pada waktu-waktu mustajab dan tempat-tempat yang diharapkan dikabulkannya do'a , Imam Ahmad berkata : kalau sekiranya aku memiliki do'a yang mustajab pasti aku berdo'a dengannya untuk pemimpin (majmuk Fatawa 28/391) karna kebaikan pemimpin adalah kebaikan bagi masyarakat dan rusakknya pemimpin adalah kerusakan bagi masyarakat.
  
  
• Para pegawai Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepadanya.
• Mengingatkan mereka terhadap kesalahan-kesalahan dan kemungkaran yang terjadi dimasyarakat , karna terkadang mereka tidak mengetahuinya , akan tetapi hendaklah dengan sir antara penasehat dan yang dinasehati , bukan nasehat yang di perlihatkan dihadapan manusia atau diatas mimbar , karna cara ini menimbulkan keburukan dan menciptakan permusuhan antara pemimpin dan rakyat , tidak juga nasehat dengan membicarakan kesalahan-kesalahan pemimpin diatas mimbar atau dari atas kursi dihadapan orang-orang , cara ini tidak mendatangkan kemaslahatan , tapi menambah keburukan diatas keburukan.
• Nasehatilah dengan menghubungi mereka secara pribadi , atau dengan tulisan atau dengan jalan orang yang berhubungan dengan mereka , nasehatmu sampai kepada mereka secara sir diantara mereka.
• Bukanlah termasuk nasehat dengan kita menuliskan nasehat lalu kita kelilingkan ke orang-orang untuk tanda tangan diatasnya , kita katakan ini nasehat ? TIDAK ,  tapi ini adalah pembeberan(penjelekan) , ini adalah termasuk hal-hal yang menyebabkan keburukan dan bikin senang musuh-musuh dan akan ikut serta didalamnya para pengekor hawa nafsu.

Disadur dari jawaban Syaikh Soleh Alfauzan yang dicantumkan dalam kitab "Alfatawa Assyar'iyyah fil qodhoya Al-'Ashriyyah" hal 88-89.

Thaif 25 Sya'ban 1432 H / 26 Juli 2011 M

       Abu Nawwaf Akhyar Rosyidi